Jumat, 29 Oktober 2010

Resume MENKEU_nilai waktu dari uang

Resume MENKEU_PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

Kelompok :Feby Sukma A Nuniek Indriasti RZenith M.SRESUME BUKU MANAJEMEN KEUANGAN
Sumber :

Martono, dkk. Manajemen Keuangan. Ekonisia. Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta, 2010.
Mt .Ritonga,dkk. Ekonomi SMA. Phibeta. Jakarta. 2007.
BAB
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

a. Pengertian Keuangan dan Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan atau Financial Management, atau dalam literatur lain disebut dengan pembelanjaan, yang berarti segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Manajemen Keuangan?
Þ pengelolaan bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan

b. Bentuk Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis(hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan .Setiap badan usaha memeiliki syarat administartif dan bersifat resmi dan diresmikan oleh pejabat yang berwenang.


Jenis badan usaha :
Badan Usaha jika dilihat dari kegiatan yang dilakukuannya dapat dibagi menjadi badan usaha agraris,ekstratif,perdagangan,industri dan jasa.AgrarisKegiatan agraris adalah mengelolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang tertentuEkstratifKegiatan ekstatif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumbr daya alamPerdaganganKegiatan perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual suatu barang tanpa mengubah bentuknyaIndustri Kegiatan industri adalah kegiatan mengelolah bahan-bahan baku dan bahan penolongmenjadi barang setengah jadi atau siap pakaiJasaKegiatan jasa adalh kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudian dalam rangka memenuhi kebutuhan
Berikut adalah jenis-jenis badan usaha menurut kepemilikan modal pada usaha ituBadan Usaha Milik SwastaPada badan usaha milik swasta ,seluruh modal dimiliki oleh swastaBadan Usaha Milik NegaraKepemilikan modla pada badan usaha milik negara bersumber dari kekayaan milik negara yang dipisahkan baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerahBadan Usaha KoperasiPada badan usaha koperasi ,kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya,yang bersumber dari simpanan wajib dan simpanan pokok setiap anggota koperasi

BENTUK BADAN USAHA
Bentuk badan usaha di Indonesia terdiri dari perusahaan perseorangan , persekutuan firma, persekutuan komanditer,perseroan terbatas,koperasi, dan perusahaan negara.Perusahaan PerseoranganPerusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha dimana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang mengerjakan untuk mendapatkan laba.Persekutuan Firma Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalakan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersamaPersekutuan komanditerPersekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan di mana satu atau beberapa orang sekutu memprcayakan uang atau barng kepada satu atau beberapa orang untuk menjalankan perusahan yang bertindak sebgai pemimipin.Perseroan TerbatasPerseroan Terbatas adalah suatu persekutuan untuk mnjalakan perusahan dengan modal usaha terdiri atasb beberapa saham (sero)KoperasiKoperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu.Perusahaan negaraMembatasi istilah perusahaan negara ,atau sering dikenal dengan istilah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),sedikit sulit karena perusahaan negara diatur oleg peraturan perundang undangan.

FUNGSI BADAN USAHA
Fungsi badan usaha dapat dikelompokan menjadi fungsi komersial,fungsi sosial,dan fungsi pembanguanan ekonomi.
Ø Fungsi Komersial
Sesuai dengan tujuan akhir perusahaan yaitu untuk memperoleh laba,fungsi ini dicapai dengan penyediaan barang dan jasa.Perusahaan harus mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan berkualitas tinggi.
Ø Fungsi manajemen
Fungsi manajemen terkait dengan proses perencanaan , pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi serta penggunaan berbagai macam sumber daya organisasi lainya,agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Ø Fungsi Operasi
Dalam mengoperasikan perusahaannya,badan usaha perlu memeperhitungkan faktor-faktor personalia,pembelanjaan,produksi dan pengorganisasian
Ø Fungsi Sosial
Fungsi Sosial adalah kegiatan perusahaan secara langsung atau tidak langsung yang dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat
Ø Fungsi Pembanguanan Ekonomi
Perusahaan sebagai mitra kerja pemerintah ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi.Peran serta itu dapat terlaksana jika kegitan perusahaan searah dengan pembangunan yang direncanakan.

c. Fungsi Manajemen Keuangan
3 fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu :
1. Keputusan Investasi
Investasi merupakan penanaman modal perusahaan yang dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansiil.
Þ Keputusan terhadap aktiva apa yang akan diperoleh oleh perusahaan. Keputusan investasi ini berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi (return of ivestement) dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
Keputusan ini, dapat dilakukan pada beberapa langkah:
1) Manajer keuangan perlu menetapkan beberapa aset secara keseluruhan yang diperlukan dalam perusahaan
2) Dari aset yang diperlukan, perlu ditetapkan komposisi dari aset-aset tersebut yaitu berapa jumlah aktiva lancar dan berapa jumlah aktiva tetap.
3) Untuk mencapai pemanfaatan aset secara optimal maka aset-aset yang tidak ekonomis lagi perlu dikurangi, dihilangkan, atau diganti dengan aset yang baru. Pengurangan tersebut dilakukan agar beban biaya yang dikeluarkan karena aktiva yang lebih baru biasanya akan menghemat biaya operasi.

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan akan mempelajari sumber-sumber dana yang berada di sisi pasiva. Keputusan ini menyangkut beberapa hal yaitu :
1) Keputusan mengenai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai biaya investasi, sumber dananya meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2) Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum yang merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal
Kekeliruan dalam pengambilan keputusan pendanaan ini akan berakibat biaya yang ditanggung tidak minimal.
Biaya modal yang muncul berkaitang dengan keputusan pendanaan adalah biaya bunga untuk dana yang berasal dari hutang dan dividen bagi bagi dana yang berasal dari saham atau modal sendiri.

3. Keputusan Pengelolaan Aktiva
Manajer keuangan bersama manajer-manajer lain diperusahaan bertanggungjawab terhadap berbagai tingkatan operasi dari aset-aset yang ada. Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut manajer keuangan lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar dari pada aktiva tetap. Manajer keuangan yang konservatif akan mengalokasikan dananya sesuai dengan jangka waktu aset yang didanai.

d. Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset secara efisen membutuhkan beberapa tujuan atau sasaran.
Tujuan normatif, berkaitan dengan keputusan di bidang keuangan untuk memaksimumkan nilai perusahaan, secara lebih luas tujuan ini merupakan tujuan perusahaan.Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan. Harga saham perusahaan merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan ini, digunakan sebagai pengukur keberhasilan suatu perusahaan karena dengan meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tidak hanya secara langsung bermanfaat bagi pemegang saham tetapi dapat memberikan manfaat juga bagi masyarakat luas. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan pendapatan perlembar saham. Hal ini disebabkan karena dalam memaksimumkan laba perlembar saham kita mengabaikan nilai waktu dan resiko.

Resume MENKEU_ANALISIS BREAK EVEN POINT

Kelompok 8 :
·         Feby Sukma Avianti (1445096072)
·         Nuniek Indriasti Rahayu (1445096069)
·         Zenith Mar’atussolehah (1445097787)
RESUME BUKU MANAJEMEN KEUANGAN
Sumber :
Martono, dkk. Manajemen Keuangan, Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta, 2010
BAB
ANALISIS HARGA PER UNIT DAN PULANG POKOK
(UNIT COST AND BREAK EVEN ANALYSIS)

PENGERTIAN ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN)
Analisis pulang pokok atau analisis impas (analisis break even) adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost-profit-volume analysis). Biaya yang diperhitungkan adalah biaya total yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya selalu tetap untuk seluruh jumlah barang yang dihasilkan. Jumlah biaya tetap ini tergantung pada perubahan volume penjualan (jumlah barang yang dihasilkan). Yang termasuk biaya tetap adalah biaya sewa, biaya penyusutan, biaya bunga, gaji pimpinan, biaya asuransi dan sebagainya. Biaya tetap ini akan tetap dikeluarkan walaupun tidak ada barang yang diproduksi atau dihasilkan. Dalam suatu grafik, karena sifatnya yang tetap maka gambar biaya tetap terbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu kuantitas (sumbu Q). Notasi biaya tetap dalam persamaan biasa diberi simbol FC atau simbol K (konstanta).
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume (jumlah)barang yang dihasilkan atau diproduksi. Oleh karena itu, biaya variabel merupakan fungsi dari kuantitas barang yang diproduksi atau f(Q). Yang termasuk biaya variabel misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead pabrik ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran proses produksi seperti biaya listrik, biaya air, biaya pemeliaharaan mesin pabrik, dan sebagainya.apabila biaya variabel ini digambar dalam suatu grafik, maka bentuknya berupa garis lurus yang memiliki kemiringan positif. Grafiknya mulai dari titik nol (origin) kekanan atas. Grafik biaya variabel dimulai dari titik nol karena apabila perusahaan tidak berproduksi maka perusahaan tidak mengeluarkan biaya variabel (nol) dan semakin banyak barang yang diproduksi maka biaya variabel semakin besar.
Analisis BEP memerlukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi :
1.             Biaya didalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu biaya yang di keluarkan perusahaan harus dapat diklarifikasikan secara realistik.
2.             Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan dan biaya variabel per unitnya tetap
3.             Biaya tetap secara total jumlahnya meskipun terdapat perubahan volume penjualan atau produksi. Biayanya tetap tetapi per unitnya berubah-ubah karena perubahan volume penjualan.
4.             Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yang di analisis. Harga pada umumnya akan stabil pada jangka pendek karena apabila harga berubah maka break even pun tidak berlaku atau berubah.
5.             Perusahaan hanya menjual atau  memproduksi satu jenis barang. Artinya, hanya terdapat satu jenis produk yang di produksi atau dijual perusahaan. Apabila perusahaan memproduksi lebih dari satu unit produk maka perimbangan atau komposisi penggunaan biaya atas produk yang dijual harus tetap konstan.
6.             Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material dalam jangka pendek.
7.             Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali baik awal maupun akhir.
8.             Efisiensi dan produktivitas perkaryawan tidak berubah pada jangka pendek.

Break even point akan berubah jika asumsi-asumsi mengalami perubahan :
·                Adanya perubahan harga jual
Jika harga jual naik, dengan asumsi jumlah barang yang diminta, maka titik pulang pokok (BEP) akan turun. Hal ini karena tititk pulang pokok akan diperoleh dengan penjualan barang yang lebih sedikit atau sebaliknya.
·                Adanya perubahan biaya tetap dan atau biaya variabel
Naik turunnya biaya (biaya tetap dan variabel) juga akan mempengaruhi besarnya BEP. apabila biaya naik, berarti kita memerlukan barang yang lebih banyak untuk mencapai titik break even (BEP).
·                Adanya perubahan komposisi penjualan (sales mix)
Analisis BEP merupakan analisis keuangan yang cukup lemah karena asumsinya. Asumsi BEP bahwa perusahaan hanya menjual satu macam produk hampir tidak mungkin terpenuhi. Hal ini karena sangat jarang perusahaan yang hanya menjual satu jenis produk saja. Oleh karena itu, apabila analisis BEP diberlakuakan bagi perusahaan yang menjual barang lebih dari satu macam produk, maka komposisi atau perimbangan biaya dan produk yang di jual harus tetap.
MENENTUKAN BREAK EVEN POINT
1.      Menentukan BEP secara grafik
·      Menggambar grafik fungsi pendapatan (TR), grafik TR akan dimulai dari titik origin (titik nol), hal ini karena pada saat itu perusahaan belum memperoleh pendapatan ketika produksi atau penjualannya sama dengan nol, grafik ini akan naik dari titik nol tersebut kekanan atas.
·      Menggambar grafik biaya tetap (FC)., grafik biaya tetap ini sejajar dengan sumbu kuantitas dari kiri ke kanan hal ini karena grafik biaya tetap menunjukan biaya yang tidak berubah walaupun produk yang dihasilkan berubah.
·      Menggambar biaya total barang (TC), grafik biaya total ini dimulai dari titik potong antara grafik FC dengan sumbu vertikal (dimulai dari grafik FC) kekanan atas memotong grafik TR hal ini karena TC merupakan penjumlahan antara biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC)